Rabu, 06 Maret 2013

Pola Gelombang Otak

Leave a Comment
EEG with 32 elektrodes
EEG with 32 elektrodes (Photo credit: Wikipedia)
Otak kita terdiri dari miliaran neuron yang saling berhubungan satu sama lain. Kombinasi dari berjuta - juta neuron ini menghasilkan aktivitas elektrik yang sangat besar di dalam otak, yang dapat dideteksi dengan menggunakan alat kedokteran yang sangat sensitif : seperti EEG. Aktivitas elektrik hasil dari kombinasi neuron ini disebut dengan pola gelombang otak. Frekuensi gelombang otak diukur dalam satuan hertz (Hz) atau putaran perdetik (cycles per second/cps).
Pola gelombang otak akan berubah sesuai dengan apa yang dilakukan oleh orang tersebut. Sebagai contoh, pola gelombang otak orang yang sedang tidur sangat berbeda dengan pola gelombang otak orang yang sedang terjaga. Untuk lebih jelasnya kita simak lima pola gelombang otak berdasarkan penelitian para ahli.

Gamma adalah gelombang otak pada rentang 20 Hz - 100 Hz. Gelombang ini terjadi dalam kondisi kesadaran penuh, saat seseorang mengalami aktivitas mental yang sangat tinggi, misalnya sedang berada di arena pertandingan, perebutan kejuaraan, tampil di muka umum, sangat panik, ketakutan dan gugup.

Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya antara 12 Hz - 19 Hz yang dihasilkan dari proses berpikir secara sadar. Kita menggunakan gelombang beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari - hari. Pada saat ini, seseorang mengalami aktivitas mental yang sadar, normal, aktif, dan konsentrasi penuh. Maka jika Anda ingin cepat menangkap apa yang anda lihat, belajar misalnya gunakan pada saat Anda berada pada gelombang otak Beta

Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8 - 12 Hz. Frekuensi ini merupakan frekuensi pengendali, penghubung, dan melakukan aktivitas yang berpusat di sel thalamic

Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Gelombang ini terjadi pada saat seseorang yang mengalami relaksasi, mulai beristirahat dengan tanda kedua mata mulai menutup, mulai mengantuk, atau suatu fase dari keadaan sadar menjadi tak sadar. Kondisi ini merupakan bagian penting terutama bagi penderita ADHD, pada saat melakukan latihan - latihan dan pengobatan neurotherapy atau neurofeedback.

Gelombang Alfa dinyatakan sebagai gelombang paling penting di tahun 60-70an, yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Manfaat gelombang alfa yang utama adalah sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dengan bawah sadar. Gelombang Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan mencapai kondisi meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa gelombang Alfa, kita tidak dapat mengingat saat terbangun dari mimpi, meditasi yang sangat dalam.

Teta adalah gelombang otak pada frekuensi 4 - 8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar. Gelombang ini terjadi saat seseorang mengalami "keadaan tidak sadar atau tidur ringan" atau sangat mengantuk. Tanda - tandanya napas mulai melambat, dalam dan panjang, dibandingkan biasanya. Jika dalam keadaan sadar (tidak tidur), kondisi ini masuk ke fase di bawah pengaruh trance, seperti kesurupan, hipnosis, meditasi dalam, atau sedang menjalani kegiatan ritual agama.

Emosi - emosi negatif yang tidak teratasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang. Namun bila kita berhasil masuk ke kondisi teta, kita akan mengalami kondisi meditasi yang sangat dalam. Nah bagaimana kita masuk ke dalam kondisi gelombang teta? salah satu caranya adalah berserah diri dengan kesadaran dan memasrahkan segala urusan duniawi kepada Sang Pencipta, dalam kondisi penuh dengan ketenangan, keheningan, tanpa beban hingga merasakan puncak kebahagiaan, maka disitulah tubuh Anda akan dipenuhi dengan energi - energi positif yang sangat berguna bagi kehidupan Anda.

Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1 - 4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran tak sadar. Gelombang delta adalah getaran pusat saraf otak yang memiliki amplitudo besar dengan frekuensi yang rendah, biasanya terjadi pada seseorang mengalami "keadaan tidur sangat lelap". 

Pada saat berada dalam gelombang delta, juga terjadi proses pergantian atau recovery sel - sel tubuh yang rusak sehingga terjadi proses penyembuhan alami. Hal ini hanya dimungkinkan jika kita berada pada saat tidur nyenyak dan tidak mengalami REM (rapid eye movement) - mata bergerak cepat ketika tidur. Karena itu, tidur adalah terapi paling ampuh untuk menyembuhkan segala penyakit secara alami dan tidur juga dapat menjaga Anda dari penuaan.

-Semoga bermanfaat-

Enhanced by Zemanta
Jika Anda suka, silahkan bagi artikel :

0 komentar:

Posting Komentar